Oleh : Abu Ruqoyyah Setyo Susilo

يَا بَنِي آَدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ
الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ
"Hai
anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat tertipu oleh syaiton sebagaimana
dia telah mengeluarkan kedua Ibu Bapakmu dari Syurga,." (QS : Al A'raf
: 27)
Itulah yang telah di perbuat syaiton, yaitu menipu
Nabi Adam dan Hawa, sehingga di keluarkan oleh Alloh dari dalam Syurga. Di
dalam ayat yang lain Alloh juga mewanti-wanti agar kita berhati-hati darinya,
dan agar kita juga menjadikan ia musuh bagi kita. Alloh berfirman :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ
فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ
السَّعِيرِ
"Sesungguhnya
syaiton itu adalah musuh bagimu maka anggaplah ia musuh, karena sesungguhnya
syaiton-syaiton itu hanya mengajak golonganya supaya mereka menjadi penghuni
Neraka yang menyala-nyala." (QS
: Faathir : 6)
Dialah musuh orang-orang yang beriman, dan permusuhan
ini akan senantiasa berlangsung hingga akhir zaman. Seorang Mukmin tidak akan
pernah mampu memenangkan permusuhan ini kecuali dengan hidayah dari Alloh
Ta'ala. Oleh karenanya Alloh memerintahkan agar kita senantiasa meminta
perlindungan darinya dari godaan dan bisikan-bisikanya, sebagaimana di ajarkan
oleh Alloh dalam surat Al A'raf ayat 200, Alloh berfirman :
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ
نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Dan
jika kamu di timpa godaan syaiton, maka berlindunglah kepada Alloh.
Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Lafadz isti'adzah sendiri merupakan lafadz
perlindungan dari syaiton. Adapun maksudnya adalah perlindungan kepada Alloh
dari setiap keburukannya.
Maka lafadz a'udzubillahi min as syaitoni ar rajim maknanya
adalah aku meminta perlindungan kepada Alloh dari syaiton yang dapat membuat
madharat pada agama atau duniaku, atau menghalangiku dari perbuatan yang aku di
perintahkan denganya, atau menyuruhku pada perbuatan yang aku di larang
darinya. (Muqorror Tafsir 'Am 1 MEDIU halaman 72)
Lalu siapakah sebenarnya syaiton,..? Syaiton dalam
bahasa Arab merupakan musytaq dari syatona, yang berarti jauh,
yaitu jauh dari segala kebaikan karena kefasikannya. Dengan definisi semacam
ini maka syaiton itu terdiri dari jin, manusia, dan hewan. Ini sebagaimana
firman Alloh Ta'ala :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ
عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ
زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا
يَفْتَرُونَ
"Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaiton-syaiton
(dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian dari mereka membisikkan
kepada sebagaian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). jikalau Rabb-mu menghendaki niscaya mereka tidak mengerjakanya, maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS : Al An'aam : 112)
Maka syaiton sebenarnya merupakan suatu
sifat yang jauh dari kebaikan, sifat yang jauh dari rahmat Alloh dan petunjuk
Alloh di karenakan kefasikan atau kedurhakaan yang di perbuatnya. Manusia pun
bisa menjadi syaiton, apabila ia mengerjakan perbuatan-perbuatan fasik yang
menjadikannya jauh dari kebaikan. Hal ini juga di perkuat dengan hadits berikut
:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ دَخَلْتُ
الْمَسْجِدَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ فَجِئْتُ
فَجَلَسْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ تَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّ
شَيَاطِينِ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ قُلْتُ أَوَ لِلْإِنْسِ شَيَاطِينُ قَالَ نَعَمْ
"Dari Abu Dzar ia berkata : "Aku memasuki
Masjid sedang Rosululloh Shalallohu 'Alaihi wa Sallam berada di dalamnya.
Lantas aku mendatangi beliau dan duduk, beliau lalu bersabda : "Wahai Abu
Dzar, berlinfunglah kepada Alloh dari keburukan syaiton-syaiton golongan Jin
dan Manusia." Kemudia aku bertanya kepada beliau : "Apakah terdapat
syaiton dari golongan manusia,.?" Beliau menjawab :"Ada." (HR : Nasai, Ahmad, Thabrani, namun Syaikh
Al Albani menilai hadits ini lemah sanadnya)*[1]
Adapun kata-kata
ar rajiim maknanya adalah marjuum, atau mal'uun yaitu yang
dilempari, atau yang di laknat. Juga di katakan
as Syaiton ar Rojiim yang maknanya al marjuum bil kawaakib yaitu
yang di lempar dengan bintang-bintang. Sebagaimana firman Alloh :
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا
بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ
السَّعِيرِ
"Dan
sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan
Kami jadikan bintang-bintang itu alat pelempar syaiton, dan Kami sediakan bagi
mereka siksa Neraka yang menyala-nyala." (QS : Al Mulk : 5)
Mengenai faedah dan
keutamaan isti'adzah adalah sebagaimana yang di riwayatkan dari Sulaiman bin
Surad. Ia menuturkan :
استَب رَجُلَانِ عِنْدَ النَِّبي صَلَى اللهُ عَلَيهِ وَ
سَلم وَ نَحْنُ عِنْدَهُ جُلُوسٌ. فَأَحَدُهُمَا يَسُبُّ صَاحِبَهُ مَغضبا قد
احْمَرّ وَجْهُهُ. فَقَالَ النَبِي صلى الله عليه و سلم : إِنِي لَا أَعْلَمُ كَلِمَةَ
لَو قَالَها ِلذَهَبٍ عَنْهُ مَا يَجِدُهُ, لَو قَالَ أَعُوذُ بِالله مِنَ الشَيطَانِ
الرَجِيمِ
[1]
. *.
Meskipun pada pada hadits ini sanadnya lemah sebagaimana di katakana Syaikh Al
Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Nasai, namun hadits ini sesuai dengan
firman Alloh pada surat Al An'aam ayat 112 diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar