
الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ [٩٦]
Katakanlah:
"Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu
di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu
memang benar. Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu
selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan
mereka (sendiri), dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. Dan
sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan
(di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing
mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu
sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka kerjakan. (QS : Al Baqarah :
94-96)
Muqadimah
Yahudi (Bani
Israil) adalah bangsa yang kita kenal dari dulu sampai sekarang memiliki
perangai yang buruk. Mereka senantiasa memusuhi dan memerangi Islam semenjak
masa Nabi Muhammad Shalallohu alaihi wa Sallam. Maka tidaklah mengherankan
apabila Alloh menyebutkannya di dalam firman-Nya :
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا
الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
“Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang
yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik,” (QS
: Al Maidah : 82)
Penjelasan
Ayat
Ayat diatas
menceritakan beberapa ciri dari orang-orang Yahudi dan sifat-sifat buruk
mereka. Dinamakan Yahudi ini dari
kata-kata “al haud” yang maknanya taubat. Ada juga yang mengatakan
mereka menisbatkan dirinya kepada Yahudz salah satu anak tertua dari Nabi
Ya’kub, dan huruf dzal dirubah menjadi dal, maka menjadi “Yahud”. (Kitabul ‘Ain
/ 4 / 76 Dar wa Maktabatul Hilal, Tahqiq DR. Mahdiy)
Alloh Ta’ala
berfirman sebagaimana ayat di atas : “Jika kamu (menganggap bahwa) kampung
akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka
inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar.”, pada ayat ini Ibnu ‘Adil
menjelaskan bahwa inilah contoh lain dari buruknya perangai mereka, mereka
menganggap bahwa akhirat itu hanyalah di khususkan untuk mereka dan bukan untuk
orang lain. (Tafsir Al Lubab Ibnu ‘Adil / 1 / 467 Maktabah Syamilah)
Maka kita
dapatkan perkataan-perkataan mereka sebagaimana di abadikan oleh Alloh di dalam
Al qur’an :
وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ
هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ
“Dan
mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani".” (QS
: Al Baqarah : 111)
Bahkan mereka
mengaku sebagai anak-anak Alloh, sebagaimana perkataan mereka :
نَحْنُ أَبْنَاءُ اللَّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ
“(Orang-orang
Yahudi dan Nasrani mengatakan) Kami ini adalah anak-anak Allah dan
kekasih-kekasih-Nya".” (QS : Al Maidah : 18)
Tidak hanya
sampai di situ kesombongan mereka, di sebabkan mereka memiliki nasab kepada
bapak para Nabi yakni Ibrahim Alaihi as Salam mereka menganggap bahwa adzab
Alloh tidak berlaku bagi mereka, sebagaimana firman Alloh mengenai mereka :
وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا
مَعْدُودَةً
“Dan
mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka,
kecuali selama beberapa hari saja".” (QS
: Al Baqarah : 80)
Oleh karena itu
Alloh mendustakan mereka dan mematahkan anggapanya dengan mengatakan bahwa
apabila apa yang mereka yakini itu benar maka : “,.inginilah kematian(mu),”.
Akan tetapi
ternyata mereka tidaklah menjawab ungkapan Alloh di atas, dan ini menandakan
kedustaan atas apa yang mereka katakan. maka Alloh berfirman : “Dan
sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan
Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.”
Az Zujaj
mengatakan : “Ayat ini merupakan hujjah yang paling besar dan dalil yang paling
nyata akan kebenaran risalah Nabi Muhammad Shalallohu alaihi wa Sallam, di
karenakah pada ayat ini Alloh berkata kepada mereka ; “,.inginilah kematian(mu),”
dan Alloh mengetahui bahwa diantara mereka tidak akan ada yang menginginkannya
seorangpun,.” (Bahrul ‘Ulum As Samarqandiy / 1 / 85 Maktabah Syammilah)
Kemudian Alloh
berfirman mengenai sifat mereka yang lain : “Dan sungguh kamu akan mendapati
mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih
loba lagi) dari orang-orang musyrik.”, itulah sifat buruk mereka yang lain, yaitu tamak terhadap kehidupan
dunia. Bahkan lebih tamak dari pada orang-orang musyrik.
Ibnu Katsir menjelaskan ayat di atas : “Yaitu makhluk yang paling tamak
terhadap kehidupan dunia, terhadap panjangnya umur, ketika mereka mengetahui
tempat kembali mereka yang buruk, dan akibat mereka di sisi Alloh adalah
kerugian, di sebabkan dunia adalah penjara bagi seorang Mukmin dan Surga bagi
orang kafir, maka mereka berharap jika saja mereka di akhirkan dari kehidupan
akhirat dengan segala kemungkinan yang akan menimpa mereka, dan mereka
mengetahui bahwa apa-apa yang mereka di peringatkan denganya adalah sebuah
kenyataan yang akan terjadi, sehingga mereka menjadi lebih tamak dari pada
orang-orang musyrik yang tidak di turunkan Kitab (petunjuk –Pent.) kepada
mereka,.” (Al
Yasiir Fi Ikhtishari Tafsir Ibni Katsir /
121 Dar Al Hudah Li an Nasyr)
Mereka mengetahui bahwa mereka akan kembali ke tempat
yang buruk yaitu Neraka, sehingga mereka berharap supaya di berikan umur yang
panjang sehingga bisa menjauhkan mereka dari siksa tersebut. Akan tetapi
sekali-kali tidaklah umur panjang tersebut dapat menjauhkan mereka dari siksa
Alloh Ta’ala, sehingga Alloh berfirman : “,.padahal
umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar