
“Orang-orang
kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka
sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu
akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang)”.
Tetapi telah pasti berlaku ketetapan adzab terhadap orang-orang yang kafir. Dikatakan
(kepada mereka): “Masukilah pintu-pintu neraka Jahanam itu, sedang kamu kekal
di dalamnya”. Maka neraka Jahanam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang
yang menyombongkan diri. Dan
orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga
berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang
pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah
syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya." Dan mereka mengucapkan:
"Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan
telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati
tempat dalam syurga di mana saja yang kami kehendaki; maka syurga itulah
sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal." (QS : Az Zumar : 71-74)
Tentu
sebagai manusia kita mengharapkan tempat kembali yang baik kelak di akhirat
nanti. Namun itu semua tergantung apa yang kita usahakan di dunia ini. Di
karenakan Alloh memberikan balasan sesuai dengan apa yang kita kerjakan.
Pada ayat dia atas Alloh
mengabarkan keadaan manusia nantinya pada hari kiamat. Yaitu orang-orang yang
celaka dan orang-orang yang mendapatkan keberuntungan. Orang-orang yang celaka
yaitu orang-orang kafir ahli Neraka yang pada ayat ini di jelaskan bagaimana
mereka di giring ke pintu Neraka jahannam dengan kasar, di sertai dengan celaan
dan ancaman. Ini sebagaimana pula di jelaskan dalam firman Alloh Ta’ala :
يَوْمَ يُدَعُّونَ
إِلَى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّ
“Pada
hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat- kuatnya” (QS : At Thuur : 13)
Mereka di dorong dengan dorongan yang keras, dan ini
menimbulkan dahaga atau haus yang sangat. Sebagaimana pula di katakan pada ayat
yang lain :
وَنَسُوقُ
الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا
“,.dan Kami akan mendorong (menghalau)
orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.” (QS Maryam : 86)
Mereka pada saat itu dalam keadaan tuli, bisu dan juga
buta. Bahkan sebagian mereka ada yang berjalan di atas wajahnya. [lihat Al
Yasir fi Ikhtishari Tafsir Ibni Katsir halaman 1567 Darul Hudah Lin Nasyr]
Ketika mereka sampai di
Neraka maka sebagaimana firman Alloh {“ ,.dibukakanlah pintu-pintunya,.”}, yang sebelumnya dalam keadaan tertutup. Pintu-pintu
tersebut hanyalah dibuka pada saat mereka datang, layaknya sebuah penjara yang
baru di buka apabila ada tahanan yang masuk ke dalamnya. [lihat At Tafsir Al
Wasith, Muhammad Sayyid Tanthawi, Maktabah Syamilah]
Di segerakannya pintu Neraka
tersebut di buka begitu penghuninya datang, yang demikian itu supaya mereka
lebih cepat merasakan adzab yang merupakan balasan dari apa yang mereka
kerjakan.
Sebagai celaan,
penjaga-penjaga Neraka pun bertanya kepada mereka, {“Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu
akan pertemuan dengan hari ini?”}. Merekapun menjawab, {“Benar
(telah datang)”}, ini merupakan pengakuan mereka bahwasanya hujjah telah di
tegakkan atas mereka, telah di utus utusan kepada mereka yang membacaka
ayat-ayat Alloh dan memperingatkan mereka dengan pertemuan pada hari itu.
[lihat Tafsirul Bahril Mukhit, Abu Hayyan, Maktabah Syamilah] Akan
tetapi mereka mendustakan utusan tersebut dan mengingkarinya, oleh karenanya
ketetapan Alloh berlaku atas mereka.
Berbeda dengan keadaan
orang-orang yang mendurhakai Alloh dan Rasul-Nya, pada ayat di atas Alloh juga menceritakan
keadaan menyenangkan yang akan di jumpai oleh orang-orang yang merupakan ahli Surga.
Merekalah orang-orang yang dekat dengan Alloh, orang-orang shalih generasi
sahabat, setelahnya dan setelahnya, sampai akhir zaman. Setiap orang berkumpul
dengan golonganya masing-masing. Para Nabi berkumpul dengan para Nabi, syuhada
berkumpul dengan syuhada, ulama berkumpul dengan ulama. { Sehingga apabila mereka sampai
ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka}, yaitu mereka sampai pada
pintu-pintu Surga setelah melewati As Shirat. Akan tetapi mereka
tertahan pada jembatan diantara Surga dan Neraka, dan di tempat itu mereka di Qishas,
bagi orang-orang dhalim ketika di dunia hingga mereka di sucikan dari
dosa-dosa dan di masukkan ke dalam Surga. [lihat Al Yasir fi Ikhtishari
Tafsir Ibni Katsir halaman 1568 Darul Hudah Lin Nasyr]
Terdapat delapan buah pintu di dalam Surga yang
berbeda-beda, sebagaimana sebuah hadits yang bersumber dari sahabat Abu
Hurairah beliau mengatakan :
“Rasululloh Shalallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Barang siapa yang
menafkahkan hartanya (jika ia berupa kuda, maka kuda yang bagus dan kencang
larinya, dan jika ia berupa unta, maka unta yang telah tumbuh gigi taringnya)
pada jalan Alloh maka ia akan di panggil pintu Surga. Ada delapan pintu Surga,
barang siapa yang gemar melakukan shalat akan di panggil dari pintu shalat,
barang siapa gemar bershadaqah akan di panggil dari pintu shadaqah, dan barang
siapa yang gemar berjihad akan di panggil dari pintu jihad, dan barang siapa
yang gemar berpuasa akan di panggil dari pintu Ar Rayyan.” Lalu Abu Bakar
berkata : “Demi Alloh wahai Rasululloh, sungguh tidak ada kesedihan
sedikitpun bagi orang yang di panggil oleh pintu-pintu tersebut. Apakah ada
seseorang yang di panggil oleh semua pintu yang ada di Surga wahai Rasululloh?
Beliau menjawab : ”Ada, dan aku berharap engkau termasuk salah seorang
darinya.” (HR : Ahmad)
Maka bagi orang yang
memasuki Surga mendapatkan ucapan selamat dari para penjaganya, mereka
mengatakan, {"Kesejahteraan
(dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang
kamu kekal di dalamnya."}. Masuklah mereka ke dalam Surga dengan memuji Alloh
Ta’ala.
Yang
menjadi renungan bagi kita adalah, akan di giring kemanakah nantinya kita,..?
Ke pintu Surga ataukah ke pintu Neraka,.? Allohumma ij’alnaa min ahlil
jannah,.. [AR]
Allahumma inna nasalukal jannah wana'udzu bika minan nar,,,, aamiin..
BalasHapus